Selasa, 28 September 2010

MASALAH POKOK DALAM ETIKA BISNIS

Ads by Value Media

Andaikan anda adalah seorang direktur teknik yang harus menerapkan teknologi baru. Anda tahu teknologi ini diperlukan dapat meningkatkan efisiensi industri, namun pada saat yang sama juga membuat banyak pegawai yang setia akan kehilangan pekerjaan, karena teknologi ini hanya memerlukan sedikit tenaga kerja saja. Bagaimana sikap anda? Dilema moral ini menunjukkan bahwa masalah etika juga meliputi kehidupan bisnis. Perusahaan dituntut untuk menetapkan patokan etika yang dapat diserap oleh masyarakat dalam pengambilan keputusannya. Sedangkan di pihak lain, banyak masyarakat menganggap etika itu hanya demi kepentingan perusahaan sendiri. Tantangan yang dihadapi serta kesadaran akan keterbatasan perusahaan dalam memperkirakan dan mengendalikan setiap keputusannya membuat perusahaan semakin sadar tentang tantangan etika yang harus dihadapi.

INOVASI, PERUBAHAN DAN LAPANGAN KERJA
Aspek bisnis yang paling menimbulkan pertanyaan menyangkut etika adalah inovasi dan perubahan. Sering terjadi tekanan untuk berubah membuat perusahaan atau masyarakat tidak mempunyai pilihan lain. Perusahaan harus menanam modal pada mesin dan pabrik baru yang biasanya menimbulkan masalah karena ketidakcocokan antara keahlian tenaga kerja yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh teknologi baru. Sedangkan perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi biasanya menghadapi ancaman yang cukup besar sehingga memperkuat alasan perlunya melakukan perubahan. Keuntungan ekonomis dari inovasi dan perubahan biasanya digunakan sebagai pembenaran yang utama.
Sayangnya biaya sosial dari perubahan jarang dibayar oleh para promotor inovasi. Biaya tersebut berupa hilangnya pekerjaan, perubahan dalam masyarakat, perekonomian, dan lingkungan. Biaya-biaya ini tak mudah diukur. Tantangan sosial yang paling mendasar berasal dari masyarakat yang berdiri di luar proses. Dampak teknologi baru bukan mustahil tak dapat diprediksi. Kewaspadaan dan keterbukaan yang berkesinambungan merupakan tindakan yang penting dalam usaha perusahaan memenuhi kewajibannya.
Dampak inovasi dan perubahan terhadap tenaga kerja menimbulkan banyak masalah dibanding aspek pembangunan lainnya. Banyak pegawai menganggap inovasi mengecilkan kemampuan mereka. Hal ini mengubah kondisi pekerjaan serta sangat mengurangi kepuasan kerja. Perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk menyediakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalam masa perubahan. Termasuk di dalamnya adalah
mendukung, melatih, dan mengadakan sumber daya untuk menjamin orang-orang yang belum bekerja memiliki keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.

PASAR DAN PEMASARAN
Monopoli adalah contoh yang paling ekstrem dari distorsi dalam pasar. Ada banyak alasan untuk melakukan konsentrasi industri, misal, meningkatkan kemampuan berkompetisi, memudahkan permodalan, hingga semboyan “yang terkuat adalah yang menang”. Penyalahgunaan kekuatan pasar melalui monopoli merupakan perhatian klasik terhadap bagaimana pasar dan pemasaran dilaksanakan. Kecenderungan untuk berkonsentrasi dan kekuatan nyata dari perusahaan raksasa harus dilihat secara hati-hati.
Banyak kritik diajukan pada aspek pemasaran, misal, penyalahgunaan kekuatan pembeli, promosi barang yang berbahaya, menyatakan nilai yang masih diragukan, atau penyalahgunaan spesifik lain, seperti iklan yang berdampak buruk bagi anak-anak. Diperlukan kelompok penekan untuk mengkritik tingkah laku perusahaan. Negara pun dapat menentukan persyaratan dan standar.

PENGURUS DAN GAJI DIREKSI
Unsur kepengurusan adalah bagian penting dari agenda kebijaksanaan perusahaan karena merupakan kewajiban yang nyata dalam bertanggungjawab terhadap barang dan dana orang lain. Perusahaan wajib melaksanakan pengurusan manajemen dengan tekun atas semua harta yang dipertanggungjawabkan pada pemberi tugas. Tugas terutama berada pada pundak direksi yang diharapkan bertindak loyal, dapat dipercaya, serta ahli dalam menjalankan tugasnya. Mereka tidak boleh menyalahgunakan posisinya. Mereka bertanggung jawab pada perusahaan juga undang-undang. Dalam hal ini auditing memegang peranan penting dalam mempertahankan stabilitas antara kebutuhan manajer untuk menjalankan tugasnya dan hak pemegang saham untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan para manajer. Perdebatan mengenai gaji direksi terjadi karena adanya ketidakadilan dalam proses penentuannya, ruang gerak yang dimungkinkan bagi direksi, kurang jelasnya hubungan antara kinerja organisasi dan penggajian, paket-paket tambahan tersembunyi dan kelemahan dalam pengawasan. Tampaknya gaji para direksi meningkat, sementara tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata cenderung menurun, dan nilai saham berfluktuasi. Hal ini menimbulkan kritik dan kesadaran untuk menyoroti kenaikan gaji para eksekutif senior. Informasi dan pembatasan eksternal merupakan unsur penting dalam upaya menyelesaikan penyalahgunaan yang terjadi.

TANTANGAN MULTINASIONAL
Sering terjadi, perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal. Banyak pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional, seperti kemungkinan masuknya nilai moral budaya ke budaya masyarakat lain, atau kemungkinan perusahaan mengkesploitasi lubang-lubang perundang-undangan dalam sebuah negara demi kepentingan mereka. Dalam prakteknya, perusahaan internasional mempengaruhi perkembangan ekonomi sosial masyarakat suatu negara. Mereka dapat mensukseskan aspirasi negara atau justru malah membuat frustasi dengan menghambat tujuan nasional. Hal ini meningkatkan kewajiban bagi perorangan maupun industri untuk melaksanakan aturan kode etik secara internal maupun eksternal.

(Sumber: Tom Cannon, Coporate Responsibility)

Sabtu, 25 September 2010

BAGAI MAKAN BUAH SIMALAKAMA

Ini merupakan kisah seorang gadis yang baik hati. Terlahir 22 tahun yang silam, gadis itu bernama Nina Septiana. Bungsu dari 4 bersaudara ini memiliki pemikiran yang berbeda dengan ketiga kakaknya. Mempunyai 3 orang kakak perempuan menjadikan gadis ini ingin tampil sedikit berbeda . Mulai dari pakaian, sikap, sampai pada pemikiran tentang kehidupan. Tapi itulah saya, Nina Septiana.


Namun, tujuan saya dan ketiga kakak saya adalah sama yaitu ingin membahagiakan kedua orang tua. Ketiga kakak saya mengikuti pendidikan di sekolah kejuruan karena mereka merasa bahwa dengan bekerja dapat meringankan beban orang tua. Selain itu, jika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi membutuhkan lebih banyak wakatu, tenaga, dan biaya. Apalagi keluarga kami bukanlah termasuk kelas ekonomi menengah ke atas, sehingga untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sangat sulit.


Berbeda dengan ketiga kakak saya, setelah lulus SMP target saya yaitu memasuki SMA Negeri dan mengambil jurusan IPA. Sejak kecil saya mempunyai cita - cita menjadi seorang dokter. Akhirnya mimpi itu musnah karena biaya kuliah di fakultas kedokteran sangat mahal. Hal tersebut tidak membuat saya putus asa. Ketika SMA tempat saya mengikuti pendidikan mengadakan tes untuk masuk Universitas Gunadarma, saya langsung mendaftarkan diri. Alhamdulillah saya lolos dan bisa melanjutkan sekolah di Universitas Gunadarma dengan mengambil Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Berawal dari nol karena sewaktu SMA saya mengambil jurusan IPA. Tapi dengan semangat yang berkobar - kobar bagaikan obor PON, saya terus belajar. Ternyata usaha dan perjuangan saya tidak sia - sia karena saya mendapat nilai yang sangat memuaskan.


Walaupun harus jatuh bangun untuk mencapainya tapi semangat saya tidak pernah pudar. Apalagi pada waktu semester 6 yaitu tugas untuk menyelesaikan sarjana muda dengan membuat Penulisan Ilmiah menjadikan saya harus eksra ketat mempelajari dan menyelesakan Penulisan Ilmiah tersebut. Memasuki semester 7, saya berfikir inilah waktunya untuk rehab sebentar sebelum menghadapi skripsi. Namun, baru awal mengikuti perkuliahan ternyata saya mendapatkan tawaran bekerja di PT BUMI KARYA ARTHA yang bergerak dalam bidang distribusi dan suplier bahan bakar gas. Inilah hal yang membuat saya bingung harus bagaimana. Apakah saya harus :

1. Menerima tawaran tersebut, lalu cuti kuliah ?
2. Menolak tawaran tersebut dan melanjutkan kuliah ?


Bagaikan makan buah simalakama, menurut pemikiran saya jika pilihan 1 saya pilih maka gelar S1 akan tertunda. Lalu sampai kapan saya harus cuti kuliah ? Secara logika tidak mungkin cuti kuliah sampai berhenti bekerja sedangkan waktu terus berjalan. Padaahal kurang dari 1 tahun lagi gelar S.E akan melekat dibelakang nama saya. Namun jika pilihan 2 saya pilih, maka hilanglah kesempatan untuk bekerja sedangkan orang tua saya sangat menginginkan saya cepat bekerja.
T

Tetapi jika ALLAH mengizinkan saya memilih dan ALLAH pastikan mengabulkan permintaan, maka saya akan menjalankan pilihan tersebut dengan sebaik-baiknya. Pilihan saya yaitu :

1. Menerima tawaran bekerja, namun pindah kuliah kelas malam. Tapi kendalanya apakah universitas tempat saya bernaung untuk mengikuti pendidikan mengizinkan saya untuk pindah kuliah kelas malam ?

2. Jika tidak bisa pindah kuliah kelas malam, saya ingin tetap menerima tawaran tersebut. Tapi kendalanya apakah mungkin pihak perusahaan ataupun kampus dapat mentolerir kehadiran saya ? sedangkan kedua pihak memiliki aturan yang berbeda.

MASALAH DALAM KEHIDUPAN

Kehidpan manusia selalu berhubungan dengan uang. Membeli pakaian, Makanan, Untuk berobat, bahkan untuk membuang air kecil pun harus menggunakan uang. Tentu saja haal tersebut tidak mengherankan lagi karena uang adalah salah 1 syarat utama bagi kalangsungan hidup manusia. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk dapat bekerja sehingga menghasilkan uang yaitu pendidikan.

Biaya pendidikan semakin mahal sehingga banyak anak yang putus sekolah dan akhirnya mereka pun mencari pekerjaan yang hanya mengandalkan keterampilan seadanya. Sebagai contoh banyak anak-anak di jalanan yang menjadi pengamen, loper koran, pedagang asongan, tukang sampah, bahkan pengemis. Itulah kehidupan, yang sangat keras dan kajam. Siapa yang dapat bertahan, maka dia adalah pemenangnya.


Namun kita harus percaya sesulit apapun masalah dalam menjalani hidup ini, ALLAH tidak akan memberikan cobaan kepada umatnya diluar batas kemampuan manusia tersebut. Jadi, dapat kita ambil kesimpulan bahwa setiap manusia pasti bisa mengatasi masalah sebesar apapun masalah itu.